Kegiatan AM (Asesmen Madrasah) praktek membatik yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas 9, MTsN 8 Banyuwangi, kegiatan ini dilaksanakan dihalaman madrasah dan langsung didampingi oleh guru Seni Budaya, antusias anak-anak untuk mengikuti kegiatan ini sangat tinggi, ini terbukti dengan semangat dan kreatifitas dalam praktek membatik yang dituangkan dalam selembar kain, sehingga menghasilkan kain batik yang sangat indah,
Seni membatik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki sejarah yang panjang. Membatik bukan hanya sekadar hobi atau kegiatan seni belaka, tetapi juga memiliki makna dan filosofi yang mendalam. Proses pembuatan batik melibatkan berbagai teknik dan keterampilan yang harus dipelajari dan dikuasai dengan baik.
Sejarah membatik di Indonesia sudah dimulai sejak zaman kerajaan, dimana batik digunakan sebagai simbol status sosial dan kebangsawanan. Batik juga digunakan sebagai lambang identitas dan kekayaan budaya suatu daerah. Proses pembuatan batik sendiri melibatkan langkah-langkah yang rumit dan memakan waktu, mulai dari membuat pola hingga proses pewarnaan.
Teknik pembuatan batik meliputi penggunaan canting untuk menggambar motif pada kain, penggunaan lilin sebagai bahan penghalang warna, dan proses pewarnaan yang dilakukan secara bertahap. Setiap langkah dalam pembuatan batik membutuhkan ketelitian dan kejelian agar hasil akhirnya bisa maksimal.
Untuk dapat menghasilkan batik yang berkualitas, diperlukan kesabaran, ketelitian, dan kecintaan terhadap seni. Proses praktek membatik tidak bisa dipelajari dalam waktu singkat, melainkan membutuhkan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Dengan mengenal lebih dekat seni membatik, kita dapat lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya Indonesia yang berharga ini.
